Kukang, Mamalia imut dari Indonesia
Kukang Bengkong atau Kukang Kayan (Nycticebus kayan Munds, Nekaris & Ford, 2013) adalah primata strepsirrhini dan spesies kukang yang tinggal di dataran tinggi Kalimantan bagian utara dan tengah. Sebelum tahun 2013, spesies ini dianggap sebagai bagian dari populasi Kukang Borneo (N. menagensis), tetapi riset terhadap spesimen dari koleksi museum menunjukkan adanya beberapa perbedaan pada kedua spesies tersebut, seperti pola garis wajah yang berbeda, yang memudahkan identifikasi keduanya.
Spesies ini mendapatkan nama ilmiah Nycticebus kayan berdasarkan Sungai Kayan yang mengalir di habitatnya di Kalimantan. Seperti kukang lainnya, spesies ini hidup di pohon dan aktif di malam hari. Spesies ini biasanya memakan serangga, nektar, buah-buahan, dan getah pohon dan memiliki kemampuan unik yaitu gigitan beracun yang membedakannya dari primata lainnya. Kekhawatiran tentang kepunahan habitat dan perdagangan satwa liar ilegal mempengaruhi kelestarian spesies ini.
Taksonomi dan filogeni N. kayan tergolong jenis primata strepsirrhini dan spesies kukang (genus Nycticebus) dalam familia Lorisidae. Di masa lalu, semua kukang dianggap satu spesies saja, yaitu N. coucang. Namun, setelah dilakukan beberapa riset, terbukti bahwa kukang mempunyai beberapa spesies, termasuk spesies baru yaitu N. kayan. Semua spesies kukang baru yang sudah diakui mempunyai perbedaan yang signifikan dalam bentuk pola warna di wajahnya.
Deskripsi fisik N. kayan biasanya mempunyai panjang sekitar 273,4 mm dan berat sekitar 410,5 g. Seperti kukang lainnya, spesies ini mempunyai tubuh gemuk dengan ekor vestigial dan memiliki wajah lebar, mata besar, dan rhinarium. Sesuai dengan spesies kukang lainnya, N. kayan tidak memiliki gigi seri bagian atas. Gigi sisir di depan gigi seri bawah berguna untuk menyisir bulu, dan kelenjar brakial di siku berfungsi untuk mengeluarkan racun bening dan berminyak yang dapat digunakan untuk membela diri.
Persebaran N. kayan dapat ditemukan di Kalimantan bagian utara dan tengah, Perbatasan tempat tinggalnya meluas dari timur hingga ke barat di tengah-tengah pulau Kalimantan. Habitatnya batas dengan habitat spesies lain dari keluarga Nycticebus.
Habitat dan ekologi N. kayan tergolong ke dalam spesies arboreal, nokturnal, dan omnivora, dengan makanan utamanya berupa serangga, getah pohon, nektar, dan buah-buahan. Spesies ini memiliki gigitan beracun, fitur unik yang membedakannya dari spesies kukang lainnya. Selain itu, pola di wajah spesies ini juga berfungsi untuk mengenali jenis kelamin dan menakuti predator dengan cara membuat mata terlihat lebih besar dari ukuran sebenarnya.
Konservasi Status N. kayan belum dinilai oleh IUCN, tetapi spesies kerabatnya, N. menagensis, telah diberi status "Rentan" pada tahun 2008. Oleh karena itu, spesies baru N. kayan juga diperkirakan tidak jauh berbeda dari spesies kukang lainnya dan akan diberi status yang sama.
Secara luas, sepertiga hutan di Kalimantan telah hilang antara tahun 1987 dan 2012, menambah kekhawatiran tentang kelestarian spesies ini. Perdagangan satwa liar ilegal juga memperparah masalah tersebut. Meskipun demikian, spesies kukang dilindungi dari perdagangan ilegal oleh CITES dan dilarang dimanfaatkan untuk obat tradisional.
Posting Komentar untuk "Kukang, Mamalia imut dari Indonesia"
Saran dan kritik anda adalah motivasi kami untuk lebih maju & berkembang.!